Belakangan ini telepon ataupun SMS yang ‘bernada’ tawaran fasilitas KTA maupun dana tunai kartu kredit semakin sering meneror kita. Yang tadinya tidak tertarik, lama-lama jadi penasaran juga. Dana tunai memang ibarat angin segar bagi keuangan, itupun apabila sedang butuh-butuhnya. Biar nantinya tidak terjebak dengan utang.
Jadi Apa sih KTA Itu?
Kredit Tanpa Agunan (KTA) ialah produk pinjaman dari bank tanpa harus meminjamkan asset kita. jadi dana tersebut bisa digunakan sesuai kebutuhan, misal saja untuk melunasi cicilan rumah, modal untuk menikah, hingga liburan. Cukup dengan melengkapi beberapa persyaratan, dana pun langsung cair saat itu juga. Dibandingkan dengan KPR, cicilan KTA jauh lebih rendah. jangan heran, banyak orang memanfaatkan KTA untuk membiayai kebutuhan disaat mendesak. “Karena Proses cepat dan mudah inilah yang menggiurkan nasabah. Kadang kita lupa bahwa bagaimana pun KTA juga merupakan utang.
Apa Yang Dimaksud Dana Tunai Kartu Kredit?
Berbeda dari KTA, dana tunai kartu kredit merupakan pinjaman dalam bentuk tunai menggunakan sisa limit kartu kredit. bank akan melihat dari jumlah pemakaian kartu kredit nasabah. Jika penggunaannya pasif, bank nggak akan segan-segan menawari produk ini untuk mendapatkan keuntungan dari nasabah.
Jadi Apa Bedanya:
Kredit Tanpa Agunan (KTA)
- Rata-rata bunga 0,9 – 1,2% per bulan.
- Besarnya dan tergantung dari gaji, biasanya sekitar Rp 3.000.000 – 150.000.000.
- Lama cicilan antara sekitar 1-3 tahun.
- Pelunasan cicilan kurang dari jangka waktu dikenakan beban, besarnya 5-6% dari sisa utang pokok pinjaman ditambah bunga berjalan.
- Dana bisa langsung cair 7-14 hari kerja.
- Persyaratan cepat dan mudah dengan melampirkan slip gaji, fotokopi kartu kredit, dan fotokopi rekening bank dalam jangka waktu tiga bulan terakhir.
- Proses pengajuan KTA langsung mendatangi bank yang bersangkutan.
- Dikenakan biaya administrasi sebesar 2%.
- Dana diambil langsung oleh nasabah.
- Pembayaran KTA disesuaikan dengan jumlah cicilan per bulan.
- Rata-rata bunga 0,5 – 0,8% per bulan.
- Besarnya dana diambil dari rata-rata 60-90% limit kartu kredit yang tersedia.
- Lama cicilan sekitar 1 – 1,5 tahun.
- Pelunasan dipercepat akan dikenakan sanksi sekitar 5% dari sisa utang pokok ditambah sisa bunga dari dana tunai.
- Dana bisa langsung cair 3-7 hari kerja.
- Persyaratan lebih mudah, hanya melampirkan fotokopi kartu kredit.
- Proses pengajuan dana tunai melalui penawaran dari telemarketing bank atau mendatangi bank. FYI, kalau mendatangi bank, bunga cenderung lebih tinggi.
- Dikenakan biaya administrasi sebesar 1%.
- Dana ditransfer langsung ke rekening nasabah.
- Cicilan dana tunai kartu kredit akan menambah biaya penggunaan kartu kredit setiap bulan.
Sebelum tergiur mendapatkan dana segar, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Lihat kembali apa tujuan dari pinjaman tersebut. Yang namanya utang tidak ada yang produktif. Tetapi, kalau kita sengaja meminjam uang untuk membiayai pernikahan atau berlibur, lebih baik cari sumber dana lain.
- Perhatikan juga besar cicilan setiap bulan. Pastikan bahwa kita memang sanggup membayar cicilan tersebut.
- Perkirakan jangka waktu mencicil. Ukur sesuai kemampuan finansial, jangan sampai terjebak harus membayar penalty gara-gara membayar lebih cepat dari jangka waktu yang sudah disepakati di awal.
- Periksa kembali manajemen cash flows. Jumlah cicilan maksimal 35% dari gaji. kalau ternyata cicilan kita sudah melebihi 35%, lebih baik tunda dulu pengajuan KTA atau dana tunai kartu kredit.
- Bandingkan produk KTA atau dana tunai kartu kredit dari setiap bank.
- Pilih produk dengan persyaratan lebih mudah, terms and condition yang nggak menjebak, dan suku bunga lebih rendah. Perhatikan juga jumlah penalty yang harus dibayarkan ketika kita ingin mempercepat pelunasan cicilan.
Di balik besarnya dana yang akan kita terima, KTA ataupun dana tunai kartu kredit sudah pasti tidak menguntungkan. karena, kita tetap harus membayar kembali dana tersebut, bahkan ditambah bunga!Seharusnya dalam manajemen cash flow, seseorang harus memperhitungkan dana darurat. jadi, ketika memiliki kebutuhan mendesak, dana itulah yang digunakan untuk membiayai kebutuhan, dibandingkan harus meminjam dari bank.
Kalau benar-benar tidak ada, lebih baik cari sumber dana lain yang tidak memberatkan, misalnya meminjam dari kantor atau orangtua yang jelas-jelas tidak memberikan penambahan bunga.