Cerita-cerita lucu Mukidi sedang ramai dibicarakan netizen.Mukidi adalah tokoh fiksi bikinan seorang blogger yang dipakai untuk mengantarkan cerita-cerita lucu yang ditulisnya.
Cerita-cerita lucu mukidi awalnya ditulis di blog https://ceritamukidi.wordpress.com. Cerita ini lantas disebarkan lewat berbagai jejaring sosial termasuk lewat pesan singkat di Whatsapp dan Blackberry Messenger. Beberapa hari kemudian, cerita-cerita ini diangkat oleh sejumlah media online.
Cerita-cerita Mukidi ini termasuk humor segar dan bukan hasil daur ulang. Karenanya Mukidi menjadi sangat cepat populer.
Penasaran dengan cerita-cerita Mukidi? Inilah kumpulannya seperti dikutip dari laman blog Cerita Mukidi :
31. Cerita Lucu Mukidi: Dokter Gigi Cantik
Mukidi yang sudah beristri selingkuh dengan Dokter Gigi nya yang cantik nan jelita, dan hubungan mereka sudah sangat intim seakan tidak dapat dipisahkan lagi.
Dokter Cantik: “Sayang, sudah saatnya kita mulai untuk tidak usah bertemu lagi, karena suatu saat kemungkinan hubungan kita akan terbongkar oleh istrimu bila kita begini terus.”
Mukidi: “Tenang sayang, istriku itu bodoh. Buktinya udah 6 bulan ini dia tidak pernah curiga kalau aku sering alasan pergi ke dokter gigi.”
Dokter Cantik: “Iya sayang,.. tapi sekarang gigimu tinggal satu.”
32. Cerita Lucu Mukidi: Jadi Pelupa
Mukidi pergi menemui dokter karena memiliki masalah yang akhir-akhir ini semakin parah mengenai ingatannya.
Mukidi: “Dok, Saya telah mengalami banyak masalah dalam mengingat hal-hal yang terjadi beberapa jam sebelumnya, atau pada memori jangka pendek saya.”
Dokter: “Sudah berapa lama ini terjadi?”
Dengan wajah yang tampak bingung, Mukidi melihat kembali pada dokter dan berkata: “Sudah berapa lama apanya?”
33. Cerita Lucu Mukidi: Rambut Baru Markonah
Markonah baru saja kembali dari salon rambut,
Markonah: (Dengan penuh rasa bangga) “Sayang, lihatlah diriku, hari ini aku telah potong rambut dengan model yang pendek sedemikian rupa. Tadi sepulang dari salon banyak orang pada mengatakan sekarang aku kelihatannya tidak seperti seorang nenek-nenek lagi.”
Mukidi: (Dengan tenang) “Mereka tidak salah, kamu sekarang mirip sekali dengan seorang kakek-kakek.”
34. Cerita Lucu Mukidi: Potong Rambut
Mukidi memanggil tukang cukur keliling yang kebetulan lewat depan rumahnya, ia berniat mencukur rambutnya.
Mukidi: “Bang! Tukang cukur, cukur sini bang!”
Tukang Cukur: “Mau cukur???”
Mukidi: “Di bikin pendek berapa harganya bang?”
Tukang Cukur: “Murah cuma 3000.”
Mukidi: “Kalau botak berapa bang?”
Tukang Cukur: “Kalau botak 2000.”
Mukidi: “Ya sudah kalo gitu di bikin pendek aja bang biar rapi.”
Kemudian si tukang cukur segera mencukur rambut Mukidi, setelah rapi Mukidi membayar tukang cukur dengan uang 5000an.
Tukang Cukur: “Wah nggak ada kembaliannya,ni aja baru penglaris.”
Mukidi: “Waduh gimana yah bang gak ada recehan nih bang.”
(Sambil garuk kepala Mukidi berpikir, setelah lama berpikir kemudian Mukidi memutuskan).
Mukidi: “Ya udah bang, kalau gitu yang 2000 botak aja.”
Tukang Cukur: “!@@#!#$%#@#!?”
35. Cerita Lucu Mukidi: Pengalaman Perang
Saat 17 Agustus-an Mukidi bercerita tentang pengalamannya waktu ikut perang pada jaman doeloe kepada cucunya.
Mukidi: “Dulu Kakek ikut perang. Waktu kakek dan teman-teman mo nyerang musuh pake pesawat, ternyata di tengah perjalanan pesawat kakek ditembaki musuh sehingga pesawat itu hancur. Semua yang ada dipesawat itu meninggal termasuk Pilotnya.”
Cucu: “Loh kok, kakek sekarang masih hidup?”
Mukidi: (Dengan penuh kebanggaan) “Waktu itu Kakek ketinggalan pesawat!”
36. Cerita Lucu Mukidi: Pengusaha Susu Bagi-bagi Warisan
Mukidi sedang kritis di ruang ICU, dikelilingi oleh dua putra (Mukiran dan Mukijo), satu putri (Mukirin) dan istrinya, Markonah.
Mukidi berkata pada Mukiran: “Mukiran, kamu putra tertuaku mewarisi Apartemen Menteng.”
Mukidi berkata pada Mukirin: “Mukirin, kamu perumahan Kelapa Gading Indah.”
Mukidi berkata pada Mukijo: “Mukijo, kamu perkantoran di Mulia Tower Lantai 4 s/d 15.”
Tak ketinggalan kepada istrinya: “Kamu istriku yang baik mendapatkan tiga komplek perumahan mewah di Pantai Indah Kapuk.”
Suster perawat yang mendengar itu jadi takjub dan berkata kepada istrinya,
Suster: “Wow Bu, Ibu sungguh beruntung! Walaupun Bapak cuma pengusaha susu tetapi sangat kaya, bisa mewariskan semua hartanya untuk keluarganya.”
Markonah: “Kaya apaan… Yang diwariskan itu adalah rute ngantar susunya!!!”
37. Cerita Lucu Mukidi Jadi Penganten
Setelah selesai mandi Markonah istri Mukidi keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk..
Mukidi: “Kok masih pake handuk sih? Kan kita udah married..”
Sambil tersipu si istri menjawab,
Markonah: “Oh iya lupa…”
(Lalu dia melepas handuknya)
Mukidi terpesona menatap tubuh istrinya dan berkata,
Mukidi: “Woow !!! Indah sekali… Kamu cantik banget! Bolehkah aku memotretnya?”
Markonah kaget dan bertanya: “Apa? memotret!?”
Mukidi: “Iya… Biar kecantikanmu selalu bisa kubawa didekatku selamanya..”
(Markonah pun tersenyum dan membiarkan Mukidi memotret)
Kemudian si Mukidi gantian mandi dan setelah selesai dia keluar kamar mandi dengan tetap memakai handuk.
Markonah: “Lho koq masih pake handuk sih? Kan kita udah nikah!”
(Mukidi langsung membuka handuknya)
Si istri terkejut lalu bertanya,
Markonah: “Bolehkah aku memotretnya?”
Sambil tersenyum Mukidi bertanya,
Mukidi: “Untuk apa??”
Markonah menjawab: “Kalo dipotret kan bisa diperbesar! Abis kecil banget sih…”
38. Cerita Lucu Mukidi ketemu SPG
SPG: “Mas mau nyubit gak??”
Mukidi: “Mau dong….”
SPG: “15 juta Mas..”
Mukidi: “Hah… Nyubit doang 15 jt..???”
SPG: “New Beat….Mas, Honda New Beat…..”
Mukidi: (tersenyum sambil malu nutup muka)
39. Cerita Lucu Mukidi: Cita-cita
Bu Guru bertanya pada murid-muridnya…
Guru: “Rini, apa cita- citamu??”
Rini: “Saya mau jadi dokter, punya rumah sakit sendiri, rumah besar, mobil mewah, ingin membahagiakan kedua orang tua dan suami!!!”
Guru: “Bagus dan mulia sekali cita-cita kamu!!! Dan kalau Mukidi apa cita-citamu???”
Mukidi: “Menikah dengan Rini bu guru!!!”
Guru: “Bagus….”
40. Cerita Lucu Mukidi: Naek Onta
Mukidi lagi melancong ke Arab, seperti orang Indonesia yang lainnya ia juga ikut tour naik onta. Tapi onta di Arab tidak seperti onta di Indonesia, ketika dibilang “Duduk onta”, si onta langsung duduk.
Namun lain kejadiannya, onta di Arab. Walaupun Mukidi sudah bilang “duduk, sit..sit, jongkok, diuk, lungguh”, sang onta tetap berdiri, dan akibatnya mukidi tidak bisa naik.
Pawang Onta: “Bilang Assalamualaikum, baru onta duduk..”
Mukidi: “Asalamualaikum..”
(Langsung onta duduk, Mukidi naik, onta langsung berdiri lagi..)
Mukidi: “Jalan..jalan.., walk, leumpang, mlaku, huss..huss”
(Onta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, onta tetap tidak mau jalan)
Pawang Onta: “Bilang Bismillah..”
Mukidi: “Bismillah..”
(Onta pun jalan..)
Mukidi senang jalan naik onta dengan Pawang Onta berjalan di sampingnya. Tak lama kemudian Mukidi bertanya,
Mukidi: “Pawang.. gimana cara nyuruh ontanya lari ya?”
Pawang Onta: “Bilang aja Alhamdulilah..”
Mukidi: “Alhamdulilah!”
(Si onta pun berlari)
Mukidi senang sekali, saking senangnya Mukidi bilang lagi “Alhamdulilah..”, dan si onta berlari tambah kencang, dan si Pawang Onta makin ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Onta baru ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti. Dari jauh Pawang Onta berteriak,
Pawang Onta: “Kalo mau berhenti, bilang Innalillahi!!!”
Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar.. Dan si onta terus berlari dengan kencang… sampai akhirnya dikejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yg sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta,
Mukidi: “Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop, ereun, ereun, heup..!!”
Onta tetap berlari dan jurang pun sudah terpampang di depan mata.
Mukidi: “Mati gue!”
Tahu dia akan jatuh kejurang & mati, dalam kepanikannya dia berteriak sambil memejamkan mata pasrah,
Mukidi: “Innalillahi..!!”
(Ziuuuuut.. onta berhenti,,,)
Ketika Mukidi membuka mata, dia melihat persis di tepi jurang. Saking senangnya tidak jadi mati dia berteriak: “Alhamdullilah!”
PLUNG!!! …..