Kaltara merupakan provinsi termuda ke 34 yang ada di Indonesia, dengan pusat kota di Tanjung selor. Tanjung selor merupakan kota paling sepi jika dibandingkan dengan ibukota provinsi lain. Namun seiring perkembangannya terbentuknya kota tanjung selor sebagai ibu kota kaltara, secara tidak langsung akan membawa tanjung selor ke arah lebih maju.
Bangunan disegala penjuru kota mulai di bangun, kantor-kantor pemerintanhan provinsi mulai bermunculan, pusat perdagangan, pasar dan sebagainya tak henti-hentinya permbangunan berjalan.
Namun perkembangan kota tanjung selor tidak di imbangi dengan persiapan Pasokan Listrik, terbukti sekarang ini PLN masih menyewa mesin diesel ke pihak swasta untuk mengoperasikan aliran listrik, otomatis jika mesin rusak dampaknya adalah pemadaman bergilir. Dan pemadaman hampir dilakukan setiap hari.
Untuk wilayah saya sendiri di daerah jelarai hampir dua hari sekali pemadaman terus dilakukan, dan masih berlaku sampai sekarang.
Pemadaman Bergilir setiap 2 Hari sekali di Wilayah Kaltara
Yang jadi pertanyaan apakah pemerintah dalam hal ini PLN tidak bisa membuat supply listrik selain diesel, kita lihat di Balikpapan, tarakan semua menggunakan diesel sedangkan batu bara di wilayah ini melimpah, apa tidak sebaiknya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau pembangkit yang lain yang bisa menyuplai listrik yg lebih besar, kalimantan utara lama kelamaan akan menjadi kota besar, jika tidak di antisipasi dari sekarang, bagaimana kedepannya kota ini.
Jangan sampai nasionalisme kita luntur karena pemerintah tidak fokus memeratakan Program 1000 Lampu.
Apalagi kaltara merupakan provinsi berbatasan langsung dengan malaysia dimana sekarang saja produk malaysia banyak yg masuk entah itu legal atau ilegal.
Semoga kedepannya PLN bisa lebih baik.
