Sabun Antibakteri Mengandung Triclosan Dan Triclocarban Akan Segera Menghilang dari Pasaran

TRICOLAN

Badan pengawas obat dan makanan AS, FDA, mengeluarkan perintah penarikan sabun antibakteri dipasaran karena tidak memiliki manfaat lebih dari sabun biasa.

FDA juga mengumumkan bahwa produk-produk dengan 19 bahan antibakteri (terutama triclosan dan triclocarban) harus dirumuskan kembali atau dicabut dari toko-toko dalam jangka waktu satu tahun.

Hand sanitizers, tisu basah yang mengandung 50% alkohol, dan pembersih di rumah sakit atau panti jompo tidak termasuk dalam aturan baru tersebut, dikatakan Theresa Michele dari Divisi Non-prescription Drug Products FDA.

Michele menjelaskan bahwa 19 bahan antibakteri tersebut dapat meningkatkan resistensi bakteri, sehingga sulit untuk melawan penyakit, dan juga dapat mempengaruhi hormon.

Michele menyebut ada sekitar 2100 produk, atau sekitar 40% sabun di pasaran mengandung 19 bahan antibakteri tersebut.

Johnson & Johnson dan Proctor & Gamble telah mengumumkan rencana mereka untuk menghapus triclosan dari produk-produk komersial mereka.

FDA telah memberikan waktu pada para produsen untuk memberikan data yang dapat menunjukkan bahwa produk mereka lebih baik dari sabun biasa, namun tidak ada data baru signifikan yang diserahkan, Michele menjelaskan.

“Produsen tidak dapat menunjukkan bahwa mereka (produk) aman untuk penggunaan sehari-hari jangka panjang dan lebih efektif daripada sabun biasa atau air dalam mencegah penyakit dan penyebaran infeksi tertentu,” tutur Michele.

Dia menekankan bahwa mencuci tangan dengan sabun biasa dan air adalah cara yang paling efektif untuk menghindari sakit dan penyebaran kuman ke orang lain.

Produsen dari produk-produk yang mengandung tiga bahan lainnya seperti benzalkonium klorida, benzethonium klorida dan chloroxylenol masih diperbolehkan FDA untuk memasarkan produknya, mereka memiliki waktu hingga Februari untuk memberikan informasi tentang keamanan produk tersebut.

FDA telah membahas keamanan triclosan dan bahan-bahan sejenis lainnya setidaknya sejak 2005. Environmental Protection Agency kini sedang mengkaji ulang bahan-bahan anti-bakteri tersebut.

American Cleaning Institute (ACI) juga mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat yang mengatakan bahwa sabun tangan antibakteri yang ada saat ini aman dan lebih efektif dibandingkan sabun biasa.

“Sabun antibakteri sangat kritis untuk kesehatan masyarakat karena kebersihan tangan memainkan peranan penting dalam pencegahan infeksi,” menurut pernyataan itu.

“Mencuci tangan dengan sabun antiseptik dapat membantu mengurangi risiko infeksi melebihi mencuci dengan sabun non-antibakteri dan air.”

Aktivis lingkungan menyambut baik keputusan FDA pada hari Jumat tersebut, mereka mengatakan keputusan itu akan menguntungkan konsumen.

“Ini adalah pengumuman yang mengembirakan dan sudah lama ditunggu,” dikatakan Jane Houlihan, direktur riset dari Healthy Babies Bright Futures, sebuah kelompok advokasi yang berfokus pada paparan lingkungan anak selama 1.000 hari pertamanya.

“Tidak ada alasan untuk menempatkan bahan kimia yang berpotensi berbahaya dalam produk yang digunakan orang setiap hari di tangan mereka, wajah dan tubuh.”

Nneka Leiba, direktur sains Environmental Working Group, memuji larangan tersebut dan menyebutnya sebagai “langkah besar.”

“Saya berharap tidak akan dibutuhkan waktu bertahun-tahun seperti ini untuk membersihkan toko-toko atau agen-agen produk perawatan pribadi kita.”

Nneka juga menambahkan bahwa pernyataan pemerintah akan bahaya bahan-bahan seperti triclosan sangatlah penting, meskipun para produsen sudah mulai menggantikan bahan-bahan tersebut akibat tekanan dari konsumen.

“Kita tidak harus menunggu hingga industri menjauh dari itu, meskipun perlahan,” tuturnya. “Beberapa orang menggunakan 12-15 dari produk ini setiap hari.”

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Peluang Usaha 2022 Klik Disini COD Free Ongkir Klik Disini