Seringkali kita mengkonsumsi susu di pagi hari atau di malam hari, dan tentu saja menggunakan air panas. Biasanya susu dibuat dengan menambahkan air panas setengah atau pun seperempat gelas, baru kemudian menambahkan air biasa agar membuatnya lebih hangat.
Atau membuatnya full dengan air panas, tapi didiamkan beberapa saat agar menjadi hangat. Maksud kita menggunakan air panas adalah untuk memudahkan melarutkan susu tetapi ternyata cara seperti ini salah.
Ketika membuat susu dengan air panas maka vitamin yang ada di dalam susu akan terurai dan cepat rusak. Dan jika sudah rusak, maka manfaat dari susu itu juga akan hilang. Jadi seperti sia-sia saja kita meminum susu, hanya mendapat kenyang tanpa mendapat gizi.
Titik mendidih air panas pun berbeda-beda, tergantung pada suhu dan tekanan dimana anda berada. Ada yang mencapai 100 derajat Celcius, dan ada pula yang kurang dari 100 derajat celcius.
Dan kini, pengolahan susu di pabrik pun menggunakan sistem pasteurisasi dengan suhu sekitar 70 derajat celcius. Dengan begitu, bakteri yang ada di susu dapat mati dan tidak merusak vitamin dalam susu.
Hal seperti ini bisa dilakukan karena di pabrik ada alat ukur panas, sedangkan di rumah kita tidak memiliki alat secanggih itu. Dan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga agar vitamin dalam susu tidak rusak.
Yang pertama ialah gunakanlah air hangat. Dengan menggunakan air hangat, maka vitamin dalam susu tidak rusak. Namun jika hanya ada air panas, biarkanlah air tersebut hangat terlebih dahulu baru tuangkan susunya.
Cara Kedua yaitu dengan menuangkan air dingin atau air biasa setengahnya, baru kemudian tuangkan air panas. Dengan begitu, vitamin dalam susu tidak akan rusak.
Jadi mulai sekarang anda jangan terbiasa menyeduh susu dengan air panas ya!