TunaiKita, startup penyelenggara layanan pinjaman berbasis aplikasi mobile yang merupakan perusahaan patungan antara JAS Kapital, Kresna Investments, dan WeCash asal Beijing, telah meresmikan peluncuran produk mereka tanggal 26 Juli 2017 kemarin.
Dengan struktur operasionalnya yang berdiri sendiri, startup hasil joint venture antara dua perusahaan lokal dengan startup asal Tiongkok tersebut memosisikan dirinya sebagai layanan fintech dengan pengembangan produk yang mengutamakan perangkat mobile di Indonesia.
“Kami melihat perilaku masyarakat saat ini semakin tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan ponsel. Oleh karenanya kami mengembangkan layanan pinjaman berbasis mobile first untuk menjawab kebutuhan pinjaman kredit tanpa agunan di tanah air,” ungkap James Chan selaku CEO TunaiKita.
Pantau mobile data untuk efisiensi distribusi kredit
Mirip dengan model credit assessment yang digunakan WeCash di Cina, TunaiKita memanfaatkan teknologi pengolahan big data dan machine learning sebagai metrik untuk menilai debitur mereka. Oleh karenanya, pengguna hanya perlu mendaftar dengan mengirimkan foto wajah dan KTP, serta informasi data diri mereka.
Setelah terdaftar, pengguna juga disodori pilihan melengkapi data mereka dengan pengintegrasian sejumlah aplikasi sosial media, travel app, dan lain-lain untuk memperoleh imbalan seperti nominal pinjaman yang lebih besar.
James menjelaskan bahwa teknologi pengolahan data ini merupakan kunci bagi mereka dalam mengembangkan produk keuangan berbasis mobile first. Menurutnya pendekatan berbasis data di era seperti sekarang ini sangat diperlukan untuk menyaring adanya potensi penipuan dalam proses pengajuan pinjaman.
Penerapan ini dinilai cukup efisien bagi penyelenggara bisnis keuangan yang tidak memiliki struktur sebesar instansi perbankan. Bermodalkan informasi yang diolah dari data mobile dan keterangan pengguna, TunaiKita dapat memantau apakah debitur mereka kredibel atau tidak. Semakin bagus riwayat debitur, semakin bertambah pula batasan jumlah kredit yang bisa mereka ajukan ke TunaiKita.
sumber : Tech In Asia
